Kolaka, BedaKasus.com – Himpunan Perusahaan dan Pengusaha Wolo – Bertempat di Desa Ulu Lapao-pao Kecamatan Wolo Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara, pada tanggal 12 Mei 2024, Yuswin selaku Ketua Umum membuka Rapat Konsolidasi Pengurus Himpunan Perusahaan dan Pengusaha Wolo (HIPPOLO) untuk pertama kalinya sejak didirikannya HIPPOLO.
Yuswin menjelaskan bahwa langkahnya bersama rekan-rekannya dalam mendirikan HIPPOLO sebagai upaya untuk mendorong peningkatan nilai investasi dan peluang bisnis serta mendorong tumbuhnya pelaku enterpreneur sehingga dapat menjalankan roda perekonomian domestik yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan di Kabupaten Kolaka dan secara khusus di Kecamatan Wolo.
Acara dibuka dan dipimpin oleh Yuswin selaku Ketua Umum didampingi oleh Alamsyah selaku Sekretaris Umum dan Ibu Hasnah Laday selaku Bendahara Umum. Dalam pertemuan tersebut turut pula dihadiri oleh Ketua Badan Pengawas HIPPOLO Andi Anshar. AB dan segenap jajaran pengurus harian HIPPOLO. Dalam sambutannya, Yuswin yang juga merupakan Direktur Utama PT. Anoa Mandiri Indonusantara menjelaskan bahwa secara garis besar HIPPOLO didirikan untuk menciptakan adanya kesatuan pendapat dalam melaksanakan dan mendorong tumbuh kembangnya insan-insan entrepreneur dikecamatan wolo dalam memajukan iklim dunia usaha dan perekonomian masyarakat melalui kerjasama kemitraan dan komunikasi integral bersama Pemerintah, Dunia Usaha, Pekerja dan Masyarakat. HIPPOLO sendiri bergerak dibidang ekonomi, bisnis, hubungan industrial dan ketenagakerjaan.
Ia menambahkan bahwa dalam waktu dekat segenap pengurus berencana akan mengadakan beberapa kerjasama dalam bentuk MoU bersama pemerintah utamanya Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Kolaka karena ia menyadari bahwa ekonomi nasional tumbuh di 5,0% didominasi oleh kontribusi UMKM lebih dari 60%. Karena itu ia sangat mengharapkan kepada seluruh pemangku kepentingan terutama kepada pemerintah agar pelaku-pelaku usaha dan UMKM bisa mendapatkan afirmasi dan keperpihakan karena pada kenyataannya pelaku usaha dan UMKM telah menjadi back bone atau tulung punggung penyangga perekonomian Indonesia.
Sementara itu Alamsyah mengatakan bahwa pertemuan ini menjadi langkah awal bagi organisasi untuk melakukan penyempurnaan terhadap agenda-agenda organisasi. Ia menjelaskan bahwa secara historis HIPPOLO dirikan pada tanggal 11 Januari 2024 melalui musyawarah Dewan Pendiri diantaranya Yuswin, Andi Anshar, H. Agus Salim, Umar, Jaenuddin, Ibu Hasnah dan ia sendiri. Kemudian setelah melewati beberapa fase penting, barulah pada tanggal 19 Maret 2024, secara resmi mendaftarkan HIPPOLO pada Kantor Notaris dan PPAT di Kolaka Wandhi Pratama Putra Sisman, SH.,M.Kn, kemudian pada tanggal 20 Maret 2024, HIPPOLO mendapatkan SK Persetujuan Pendirian Badan Hukum dari Kementerian Hukum dan HAM RI serta telah memperoleh Surat Keterangan Terdaftar dari Badan Kesbangpol Kabupaten Kolaka. Dengan demikian secara regulasi, HIPPOLO sudah dapat melaksanakan kegiatannya.
Sementara itu Hasnah Laday selaku Bendahara Umum yang juga berprofesi sebagai pengusaha mengatakan untuk menjalankan suatu organisasi membutuhkan biaya agar bisa tetap eksis. Di HIPPOLO sendiri, kami menerapkan strategi kebijakan finansial yang menjadi sumber utama pendapatan organisasi yaitu Iuran Anggota, Pendapatan dari Unit Bisnis HIPPOLO serta bantuan atau pendapatan-pendapatan lain yang sah menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Ketiga strategi tersebut dinilai cukup untuk menopang kegiatan operasional organisasi. Pungkasnya”.
Ditempat terpisah, Ketua Badan Pengawas HIPPOLO Andi Anshar. AB menaruh harapan besar agar rekan-rekan pengurus dan anggota tetap menjaga solidaritas, persatuan dan kesatuan untuk mempertahankan keutuhan organisasi agar dapat terus memberikan kemanfaatan bagi masyarakat, khususnya di Kecamatan Wolo. “Sebagai Ketua Dewan Pengawas, saya sangat berharap bahwa semangat perjuangan kita semua dapat terus dijaga dan dipertahankan untuk membawa HIPPOLO ini kepuncak keberhasilan. Apalagi HIPPOLO merupakan representasi dari para pelaku usaha di wilayah Kecamatan Wolo memiliki tanggung jawab besar dalam memajukan kesejahteraan ekonomi masyarakat wolo pada umumnya. Karena itu, solidaritas, persatuan dan kesatuan wajib ditanamkan pada setiap insan anggota demi menjaga keutuhan organisasi,” ungkapnya.