Kolut, BedaKasus.com – Dosen Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka yang terdiri dari Dian Permana, S.Si., M.Si (Ketua), Edi Ilimu (Anggota I), dan Rosti, S.Pd., M.Pd (Anggota II) serta beberapa orang mahasiswa kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat lokal melalui program pengabdian kepada masyarakat yang berlangsung di Desa Lawekara, Kecamatan Rante Angin, Kab. Kolaka Utara. Kegiatan ini mengusung tema “Pemanfaatan Biomassa sebagai Sumber Energi Terbarukan: Pembuatan Briket dari Arang Batok Kelapa”, yang bertujuan untuk memberikan solusi bagi kebutuhan energi alternatif sekaligus memberdayakan masyarakat setempat. Kegiatan ini menghadirkan pemateri Saparuddin, S.Si., M.Si yang menyampaikan tentang manfaat kelapa secara umum dan proses pembuatan briket.
Program ini diikuti oleh warga Desa Lawekara yang dengan antusias belajar bagaimana memanfaatkan limbah batok kelapa yang melimpah di desa mereka untuk diolah menjadi briket arang. Briket ini dapat digunakan sebagai bahan bakar terbarukan yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan bakar fosil.
Dian Permana, S.Si., M.Si, ketua tim dosen dari USN Kolaka, menyampaikan pentingnya memanfaatkan sumber daya alam yang ada di desa untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. “Kami berharap dengan pelatihan ini, masyarakat Desa Lawekara dapat menghasilkan energi dari biomassa yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga dapat memberikan nilai ekonomi yang lebih baik bagi warga,” ungkapnya.
Selama pelatihan, para peserta diajarkan secara detail mengenai proses pembuatan briket arang, mulai dari tahap pengumpulan batok kelapa, pembakaran, hingga pencetakan briket. Proses yang ramah lingkungan ini juga dilengkapi dengan sesi pengetahuan mengenai manfaat biomassa sebagai energi terbarukan, yang tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat desa.
Kepala Desa Lawekara, Andi Isti Hariani, ST, memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif dari USN Kolaka. “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat kami. Desa Lawekara memiliki potensi yang besar dalam hal sumber daya alam, terutama batok kelapa yang sering kali hanya menjadi limbah. Dengan adanya pelatihan ini, kami bisa memanfaatkan potensi tersebut menjadi sesuatu yang bernilai,” ujar Andi Isti. Ia berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan membawa manfaat berkelanjutan bagi warga desanya.
Selain itu, salah seorang warga, Pak Asdar, yang ikut serta dalam pelatihan tersebut mengungkapkan rasa syukurnya. “Saya sangat senang bisa belajar cara membuat briket arang dari batok kelapa. Kami biasa hanya membuang batok kelapa begitu saja, tapi sekarang saya bisa mengolahnya menjadi bahan bakar yang berguna. Ini bisa menjadi peluang usaha baru untuk kami di desa,” katanya dengan semangat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini ditutup dengan sesi diskusi antara tim dosen dan warga, membahas peluang pemasaran briket arang di wilayah lokal dan luar desa. Para dosen juga memberikan tips terkait pengembangan usaha produksi briket yang efisien serta cara menjaga kualitas produk agar dapat bersaing di pasar. Selain itu, tim dosen USN Kolaka juga menyerahkan bantuan berupa pemberian beberapa perlatan mesin yang dapat digunakan untuk membuat briket dari arang batok kelapa.
Dengan pelatihan ini, USN Kolaka tidak hanya berfokus pada pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan keterampilan, tetapi juga turut serta dalam mendukung upaya penyediaan sumber energi terbarukan yang berkelanjutan. Masyarakat Desa Lawekara kini memiliki harapan baru untuk meningkatkan kesejahteraan mereka melalui pemanfaatan sumber daya lokal yang lebih optimal.